cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Arena Tekstil
ISSN : 05184010     EISSN : 25487264     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini memuat artikel dalam bidang tekstil yang meliputi teknik, kimia, material, desain serta konservasi energi dan lingkungan. Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian orisinal yang menyampaikan informasi baru pada bidang tekstil, hasil penelitian teknis yang menggambarkan suatu pengembangan, kemajuan teknis, dan inovasi dalam manufaktur dan processing, teknik laboran dengan data eksperimental yang cukup yang mengilustrasikan kegunaan suatu metoda atau peralatan tertentu, atau artikel tinjauan ilmiah (review) yang mengupas secara kritis suatu topik pada bidang tekstil yang cukup penting. Topik bahasan tidak bersifat umum, tetapi berupa suatu aspek yang dibahas secara mendalam.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 32, No 2 (2017)" : 16 Documents clear
EKSPLORASI TEKNIK SHIBORI DALAM PENGEMBANGAN DESAIN MOTIF TRADISIONAL INDONESIA PADA PERMUKAAN KAIN SANDANG Suantara, Dermawati; Oktaviani, Endah; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.469 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat kain sandang bermotif tradisional Indonesia hasil dari eksplorasi teknik Shibori yang berasal dari Jepang, namun di Indonesia lebih dikenal dengan nama ikat celup. Hasil pengukuran persepsi visual terhadap motif shibori (n=50) menunjukkan bahwa meskipun motif Shibori 3 merupakan motif yang paling unik (skor rata-rata= .56), namun motif Shibori 1 merupakan motif yang paling disukai responden (skor rata-rata=.26) serta memiliki tingkat minat beli yang tertinggi (skor rata-rata= .08). Preferensi responden terbangun dari rata-rata skor persepsi elemen visual Shibori 1 yang mencakup: (1) tingkat kerumitan motif (skor rata-rata=.32); (2) komposisi dinamis (skor rata-rata=.62); dan (3) kesan pembawaan yang elegan (skor rata-rata=.66). Hasil dari eksplorasi teknik Shibori yang lebih beragam ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada IKM celup ikat bahwa beragam motif tradisional Indonesia dapat diaplikasikan dan dikembangkan pada kain ikat celup yang selama ini hanya menampilkan motif-motif yang sederhana yang dihasilkan dari ikat celup biasa.
IMMOBILISASI MIKROKAPSUL MINYAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) PADA KAIN KAPAS Wahyudi, Tatang; Mulyawan, Agus Surya; Sugiyana, Doni; Julaeha, Euis
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.674 KB)

Abstract

Pada penelitian ini telah dipelajari sintesis mikrokapsul minyak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan immobilisasinya pada sampel kain kapas. Sintesis mikrokapsul dilakukan dengan metode polimerisasi in-situ menggunakan bahan kulit (shell) melamin formaldehid. Immobilisasi mikrokapsul pada kain kapas dilakukan dengan metode pad-dry dengan menggunakan binderpoliakrilat dan crosslinking agent N-methylol dihydroxyethylene urea. Sebagai bahan pembanding,metode immobilisasi yang sama dilakukan pula pada mikrokapsul minyak jeruk nipis berbasis kulit etil selulosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul hasil sintesis terkarakterisasi mempunyai bentuk sperik dengan ukuran partikel 0,44 – 2,10 μm. Immobilisasi mikrokapsul berbasis melamin formaldehid memperlihatkan hasil optimum menggunakan binder poliakrilat, sedangkan mikrokapsul berbasis etilselulosa memperlihatkan hasil optimummenggunakan crosslinking agent N-methylol dihydroxyethylene urea.Kedua sampel kain dengan teknik immobilisasi optimummemperlihatkan ketahanan terhadap pencucian cukup baik hingga setara 5 kali pencucian rumah tangga.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIRAN PERDAGANGAN PAKAIAN JADI INDONESIA DENGAN RENTANG WAKTU PENELITIAN TAHUN 2001 - 2016 Hendria, Muhammad; Oktaviani, Rina; Sartono, Bagus
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.374 KB)

Abstract

Industri pakaian jadi Indonesia adalah industri padat karya dan juga sebagai penyumbang devisa ekspor non migas, dan memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri. Namun, perkembangan ekspor industri pakaian jadi Indonesia belakangan ini staganan, dan berkurangnya kontribusi terhadap PDB. Stagnasi ekspor industri pakaian jadi Indonesia ini tidak mengimbangi kenaikan konsumsi pakaian jadi di dunia. Kebijakan yang telah dilakukan adalah dengan melakukan resrukturisasi mesin/peralatan salah satunya adalah industri pakaian jadi, pemberian insentif berupa pegurangan besarnya PPh pasal 35 dan penundaan PPh pasal 29, kerjasama perdagangan dengan Asean, China, Japan dan Korea tidak serta merta meningkatkan kinerja ekspor. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan industri pakaian jadi Indonesia dengan menggunakan metode regresi data panel. Hasil analisa yang didapatkan adalah faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap aliran perdagangan adalah GDP riil per kapita negara tujuan ekspor, nilai tukar rupiah terhadap negara tujuan ekspor, harga ekspor pakaian jadi ke negara tujuan ekspor, perjanjian perdagangan bebas dengan negara tujuan ekspor tujuan ekspor dan ekspor pakaian jadi yang dilakukan sebelumnya. Sedangkan untuk jarak ekonomi Indonesia dengan negara tujuan ekspor tidak terjadi pengaruh secara signifikan disebabkan seiring kemajuan teknologi dan transportasi maka jarak ekonomi akan memiliki nilai signifikan yang makin rendah. Faktor utama yang mempengaruhi aliran perdagangan pakaian jadi Indonesia adalah ekspor yang dilakukan sebelumnya dengan tingkat probalitas 0,000 dan koefisien 0,845. Faktor lain yang akan meningkatkan aliran perdagangan pakain jadi Indonesia adalah perjanjian kerjasama dengan negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat dan negara-negara yang tergabung dalam EU28.
PEMBANGKITAN LUCUTAN PIJAR KORONA NEGATIF PADA KONDISI ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP RESAPAN AIR PADA KAIN KATUN DAN POLIESTER GREY Muhlisin, Zaenul; Prastiwi, Dhyan; Darliawati, Herli; Tayibnapis, Achmad Sjaifudin; Arianto, Fajar; Wardaya, Asep Yoyo; Sumariyah, Sumariyah; Nur, Muhammad
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.885 KB)

Abstract

Pada penelitian ini akan diungkapkan tentang lucutan korona negatif pada kondisi atmosfer dan bagaimana pengaruhnya terhadap sifat resapan air di kain poliester grey. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pembangkitan lucutan pijar korona negatif dengan dua jenis elektroda yang berbeda geometri dan mengamati sifat serapan air pada kain poliester grey yang telah diiradiasi dengan lucutan ini. Pembangkitan lucutan korona negatif pada kondisi atmosfer ini dilakukan dengan menggunakan dua jenis geometri elektroda, yaitu elektroda titik-bidang dan elektroda garis-bidang. Elektroda titik maupun garis diperlakukan sebagai katoda dan elektroda bidang diperlakukan sebagai elektroda anoda. Pengukuran beda potensial dan arus menggunakan multimeter digital. Iradiasi kain dilakukan dengan menempatkan kain katun maupun poliester pada elektroda bidang. Uji tetes dilakukan untuk mendapatkan karakter serapan air terhadap kain yang telah diiradiasi. Lucutan yang dibangkitkan pada kondisi atmosfer akan meningkat arusnya ketika diberi penambahan tegangan. Karakteristik lucutan saat kain berada anoda sedikit berbeda bila dibandingkan tanpa adanya kain, namun pola lucutan masih relatif sama. Pada uji tetes menunjukkan bahwa lucutan korona negatif pada kain poliester maupun katun berpengaruh pada penurunan waktu serap. Selain itu, durasi iradiasi terhadap kain sangat berpengaruh terhadap penurunan waktu serap air di kain katun maupun poliester. Penurunan mencolok terlihat pada kain poliester grey dimana sebelumnya 16 detik menjadi kurang dari 2 detik.
SINTESIS NANOPARTIKEL ZnO DAN IMMOBILISASINYA PADA KAIN KAPAS SEBAGAI ABSORBER ULTRAVIOLET Sugiyana, Doni; Septiani, Wulan; Mulyawan, Agus Surya; Wahyudi, Tatang
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.378 KB)

Abstract

Nanopartikel ZnO merupakan salah satu material anorganik yang memiliki sifat absorpsi ultraviolet/UV dan dapat diaplikasikan pada material tekstil untuk memperoleh kemampuan proteksi UV. Dalam penelitian ini dipelajari sintesis nanopartikel ZnO dan immobilisasinya pada kain kapas sebagai absorber UV. Metodologi penelitian meliputi sintesis suspensi nanopartikel ZnO dan immobilisasi nanopartikel pada kain kapas dengan metode pad-dry-cure menggunakan agen kationisasi trietilamina (TEA). Evaluasi dilakukan terhadap morfologi nanopartikel yang terimmobilisasi pada permukaan kain, ketahanan perlekatan nanopartikel pada kain dan uji kekuatan tarik pada kain setelah irradiasi UV. Hasil scanning electron microscopy/SEM menunjukkan nanopartikel ZnO terbentuk dan terimmobilisasi pada permukaan kain dengan ukuran partikel antara 100-500 nm. Nanopartikel ZnO yang terkationisasi dengan TEA 5% memperlihatkan perlekatan yang baik pada kain kapas setelah melalui uji siram hujan. Setelah irradiasi UV selama 10 jam, penurunan kekuatan tarik pada sampel kain dengan nanopartikel ZnO pada arah lusi dan pakan masing-masing sebesar 10,6% dan 9,5%, lebih rendah dibandingkan sampel kain tanpa nanopartikel ZnO dengan penurunan kekuatan tarik masing-masing sebesar 23,6% dan 22,6% pada arah lusi dan pakan.
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU SEBAGAI PENGENTAL PADA PROSES TEKSTIL Gustiani, Srie; Helmy, Qomarudin; Kasipah, Cica; Novarini, Eva
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.378 KB)

Abstract

Pada proses pencapan tekstil diperlukan zat pembantu berupa pengental untuk menghantarkan warna pada kain. Beberapa pengental alam dapat digunakan untuk proses pencapan tersebut salah satu diantaranya adalan gum xanthan. Gum xanthan dapat diperoleh dari aktivitas mikroorganisme dengan diberikan nutrisi yang mencukupi untuk pertumbuhannya, seperti sumber karbon dan nitrogen. Sumber karbon dapat diperoleh dari ampas tahu sisa dari kegiatan industri pembuatan tahu. Pada penelitian ini, digunakan ampas tahu sisa dari proses pembuatan tahu di industri tahu rumahan, sebagai substrat dalam produksi gum xanthan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Gum xanthan yang dihasilkan dicoba sebagai pengental pada proses tekstil dengan melihat sifat-sifat dari pengental diantaranya viskositas, dilihat gugus-gugus fungsional gum xanthan dengan analisis FTIR, melihat morfologi gum xanthan serbuk menggunakan SEM, kadar air, kadar abu, derajat putih dan kekakuan kain. Hasil dari Penelitian ini diperoleh gum xanthan sebanyak 35 g/L pada kondisi konsentrasi tepung ampas tahu sebanyak 2% (b/v), penambahan sukrosa 1% (b/v), volume kultur bakteri Xanthomonas campestris sebanyak 20% (v/v) dan proses fermentasi yang dilakukan selama 5 hari. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa bakteri Xanthomonas campestris mampu mengkonversi gula menjadi gum xanthan maksimal sebesar 87,5%. Dari hasil karaktisasi derajat putih dan kekakuan kain, gum xanthan dari tepung ampas tahu dapat digunakan sebagai pengental pada proses tekstil baik untuk serat sintetis maupun serat alam.
APLIKASI KITOSAN SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI PADA KAIN POLIESTER-SELULOSA DENGAN CARA MODIFIKASI GUGUS POLIESTER-SELULOSA Winiati, Wiwin; Septiani, Wulan; Kasipah, Cica; Wibi Sana, Arif
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.767 KB)

Abstract

Pada penelitian terdahulu, aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa (kapas/rayon) dengan teknik perendaman disertai proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat yang menghasilkan gugus aldehida, telah menghasilkan kain poliester-selulosa antibakteri. Pada penelitian ini aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa dilakukan melalui 2 tahap proses modifikasi gugus poliester-selulosa yaitu proses untuk menempelkan gugus amina dari alkilamina (dodesilamina) pada serat poliester dilanjutkan dengan proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat bersamaan dengan menempelkan kitosan pada serat poliester–selulosa termodifikasi. Diketahui bahwa pada teknik padding diperlukan waktu yang lebih singkat dan diperlukan larutan padding yang lebih sedikit dari pada larutan untuk cara perendaman, pada penelitian ini proses penempelan dilakukan dengan teknik padding 2 tahap. Digunakan kain poliester-selulosa yang tidak berwarna (kain grey) dan yang telah diberi warna yaitu hijau angkatan darat (AD) dan kain loreng. Hasil penelitian menunjukkan telah dihasilkan kain poliester-selulosa yang mempunyai sifat antibakteri. Sifat antibakteri yang diperoleh mempunyai durabilitas (ketahanan) terhadap pencucian yang baik yaitu setelah pencucian berulang setara 25 kali pencucian rumah tangga, ketahanan terhadap bakteri Staphylococcus aureus hampir tidak berubah yaitu turun 0-20%, sedangkan terhadap bakteri Escherichia coli ketahanan bakteri turun sebanyak 20-40%. Penempelan kitosan dengan cara padding 2 tahap tersebut pada kain poliester-kapas/rayon berwarna, walaupun memberikan peningkatan atau penurunan nilai K/S tetapi secara visual tidak mengakibatkan perubahan ketuaan warna yang signifikan.
Preface Arena Tekstil Vol 32 No 2 2017 Tekstil, Arena
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.703 KB)

Abstract

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU SEBAGAI PENGENTAL PADA PROSES TEKSTIL Srie Gustiani; Qomarudin Helmy; Cica Kasipah; Eva Novarini
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.378 KB) | DOI: 10.31266/at.v32i2.3528

Abstract

Pada proses pencapan tekstil diperlukan zat pembantu berupa pengental untuk menghantarkan warna pada kain. Beberapa pengental alam dapat digunakan untuk proses pencapan tersebut salah satu diantaranya adalan gum xanthan. Gum xanthan dapat diperoleh dari aktivitas mikroorganisme dengan diberikan nutrisi yang mencukupi untuk pertumbuhannya, seperti sumber karbon dan nitrogen. Sumber karbon dapat diperoleh dari ampas tahu sisa dari kegiatan industri pembuatan tahu. Pada penelitian ini, digunakan ampas tahu sisa dari proses pembuatan tahu di industri tahu rumahan, sebagai substrat dalam produksi gum xanthan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Gum xanthan yang dihasilkan dicoba sebagai pengental pada proses tekstil dengan melihat sifat-sifat dari pengental diantaranya viskositas, dilihat gugus-gugus fungsional gum xanthan dengan analisis FTIR, melihat morfologi gum xanthan serbuk menggunakan SEM, kadar air, kadar abu, derajat putih dan kekakuan kain. Hasil dari Penelitian ini diperoleh gum xanthan sebanyak 35 g/L pada kondisi konsentrasi tepung ampas tahu sebanyak 2% (b/v), penambahan sukrosa 1% (b/v), volume kultur bakteri Xanthomonas campestris sebanyak 20% (v/v) dan proses fermentasi yang dilakukan selama 5 hari. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa bakteri Xanthomonas campestris mampu mengkonversi gula menjadi gum xanthan maksimal sebesar 87,5%. Dari hasil karaktisasi derajat putih dan kekakuan kain, gum xanthan dari tepung ampas tahu dapat digunakan sebagai pengental pada proses tekstil baik untuk serat sintetis maupun serat alam.
APLIKASI KITOSAN SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI PADA KAIN POLIESTER-SELULOSA DENGAN CARA MODIFIKASI GUGUS POLIESTER-SELULOSA Wiwin Winiati; Wulan Septiani; Cica Kasipah; Arif Wibi Sana
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.767 KB) | DOI: 10.31266/at.v32i2.3020

Abstract

Pada penelitian terdahulu, aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa (kapas/rayon) dengan teknik perendaman disertai proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat yang menghasilkan gugus aldehida, telah menghasilkan kain poliester-selulosa antibakteri. Pada penelitian ini aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa dilakukan melalui 2 tahap proses modifikasi gugus poliester-selulosa yaitu proses untuk menempelkan gugus amina dari alkilamina (dodesilamina) pada serat poliester dilanjutkan dengan proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat bersamaan dengan menempelkan kitosan pada serat poliester–selulosa termodifikasi. Diketahui bahwa pada teknik padding diperlukan waktu yang lebih singkat dan diperlukan larutan padding yang lebih sedikit dari pada larutan untuk cara perendaman, pada penelitian ini proses penempelan dilakukan dengan teknik padding 2 tahap. Digunakan kain poliester-selulosa yang tidak berwarna (kain grey) dan yang telah diberi warna yaitu hijau angkatan darat (AD) dan kain loreng. Hasil penelitian menunjukkan telah dihasilkan kain poliester-selulosa yang mempunyai sifat antibakteri. Sifat antibakteri yang diperoleh mempunyai durabilitas (ketahanan) terhadap pencucian yang baik yaitu setelah pencucian berulang setara 25 kali pencucian rumah tangga, ketahanan terhadap bakteri Staphylococcus aureus hampir tidak berubah yaitu turun 0-20%, sedangkan terhadap bakteri Escherichia coli ketahanan bakteri turun sebanyak 20-40%. Penempelan kitosan dengan cara padding 2 tahap tersebut pada kain poliester-kapas/rayon berwarna, walaupun memberikan peningkatan atau penurunan nilai K/S tetapi secara visual tidak mengakibatkan perubahan ketuaan warna yang signifikan.

Page 1 of 2 | Total Record : 16